Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Monday, November 26, 2012

BBPOM DIMINTA SERIUS TELITI PENYEBAB KERACUNAN

Medan, 25/11 - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Medan diminta serius meneliti sampel makanan nasi yang diduga penyebab puluhan pelajar SMP dan SMA Perguruan Darul Ilmi Murni mengalami keracunan.

"Kasus keracunan makanan yang dialami siswa ini jangan dianggap hal sepele, karena dapat membahayakan bagi kesehatan manusia," kata Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sumatra Utara, Abubakar Siddik, di Medan, Minggu.

Sebelumnya, sebanyak 52 pelajar SMP dan SMA Perguruan Darul Ilmi Murni mengalami muntah-muntah dan kepala pusing, usai memakan nasi sarapan pagi di sekolah, Kamis (22/11), dan terpaksa dilarikan ke RS Mitra Sejati untuk mendapat pertolongan medis.

Abubakar mengatakan, peristiwa keracunan ini bukan merupakan yang pertama sekali terjadi di Medan.

Kasus keracunan makanan itu, menurut dia, harus ditangani secara serius dan profesional, sehingga ke depan tidak terulang lagi. Hal ini dapat dijadikan pengalaman berharga bagi Dinas Kesehatan Kota Medan.

"Dinas Kesehatan Kota Medan juga perlu turun ke lapangan untuk meneliti kasus penyebab keracunan makanan yang membahayakan pelajar SMP dan SMA tersebut," ujar Abubakar.

Dia mengatakan, keracunan makanan itu, bukan hanya terjadi pada nasi, melainkan juga makanan berupa bakso dan lainnya.

Petugas Dinas Kesehatan dapat bekerja sama dengan pihak sekolah untuk menertibkan jajanan makanan yang banyak dijual di depan sekolah.

"Makanan yang dijual di depan sekolah itu, perlu diketahui secara jelas mengenai kebersihannya dan dari bahan apa dibuat. Ini dilakukan untuk mengetahui makanan yang dijual di sekolah-sekolah tersebut," ucap Abubakar.

Lebih lanjut dia mengatakan, pihak sekolah lainnya di Kota Medan jangan mau lagi kecolongan dengan kasus yang dialami Perguruan Darul Ilmi Murni. Kejadian seperti ini, bukan hanya merugikan pelajar, tetapi juga sekolah.

 "Murid yang mengalami keracunan makanan itu, jelas tidak dapat bersekolah seperti biasanya, karena harus istirahat selama beberapa hari di rumah. Siswa tersebut juga akan ketinggalan pelajaran di sekolah," kata Abubakar.(ANTARA)

0 comments:

Post a Comment