Medan, 25/11 - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Medan
diminta serius meneliti sampel makanan nasi yang diduga penyebab
puluhan pelajar SMP dan SMA Perguruan Darul Ilmi Murni mengalami
keracunan.
"Kasus keracunan makanan yang dialami siswa ini jangan dianggap
hal sepele, karena dapat membahayakan bagi kesehatan manusia," kata
Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sumatra Utara, Abubakar
Siddik, di Medan, Minggu.
Sebelumnya, sebanyak 52 pelajar SMP dan SMA Perguruan Darul Ilmi
Murni mengalami muntah-muntah dan kepala pusing, usai memakan nasi
sarapan pagi di sekolah, Kamis (22/11), dan terpaksa dilarikan ke RS
Mitra Sejati untuk mendapat pertolongan medis.
Abubakar mengatakan, peristiwa keracunan ini bukan merupakan yang pertama sekali terjadi di Medan.
Kasus keracunan makanan itu, menurut dia, harus ditangani secara
serius dan profesional, sehingga ke depan tidak terulang lagi. Hal ini
dapat dijadikan pengalaman berharga bagi Dinas Kesehatan Kota Medan.
"Dinas Kesehatan Kota Medan juga perlu turun ke lapangan untuk
meneliti kasus penyebab keracunan makanan yang membahayakan pelajar SMP
dan SMA tersebut," ujar Abubakar.
Dia mengatakan, keracunan makanan itu, bukan hanya terjadi pada nasi, melainkan juga makanan berupa bakso dan lainnya.
Petugas Dinas Kesehatan dapat bekerja sama dengan pihak sekolah
untuk menertibkan jajanan makanan yang banyak dijual di depan sekolah.
"Makanan yang dijual di depan sekolah itu, perlu diketahui secara
jelas mengenai kebersihannya dan dari bahan apa dibuat. Ini dilakukan
untuk mengetahui makanan yang dijual di sekolah-sekolah tersebut," ucap
Abubakar.
Lebih lanjut dia mengatakan, pihak sekolah lainnya di Kota Medan
jangan mau lagi kecolongan dengan kasus yang dialami Perguruan Darul
Ilmi Murni. Kejadian seperti ini, bukan hanya merugikan pelajar, tetapi
juga sekolah.
"Murid yang mengalami keracunan makanan itu, jelas tidak dapat
bersekolah seperti biasanya, karena harus istirahat selama beberapa hari
di rumah. Siswa tersebut juga akan ketinggalan pelajaran di sekolah,"
kata Abubakar.(ANTARA)
0 comments:
Post a Comment